Langsung ke konten utama

Dunia Ilmu pengetahuan dan akhirat

 







Belakangan ini, dakwah yang disampaikan sejumlah ustadz terkadang lebih mementingkan kehidupan di akhirat daripada dunia. 


Mereka mengganggap kehidupan di dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Untuk itu, berkali-kali mereka mengingatkan bahwa harta dan anak-anak kerap membuat orang lupa kepada Tuhan. 

Padahal sesungguhnya, harta dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk ibadah sosial, maka sangat bermanfaat dan begitu pun juga anak-anak yang dibekali ilmu pengetahuan juga mempermudah langkah orangtua di akhirat. 


Doktrin bahwa kehidupan di dunia tidak lah penting, membuat orang-orang yang terhimpun dalam organisasi keagamaan tertentu lebih mementingkan ibadah ritual daripada ibadah sosial dan kemasyarakatan. 

Memang benar, persepsi mereka tentang dunia sebagaimana Allah Swt tegaskan dalam QS Ali Imran :185 maupun dalam surat At-Tawbah ayat 85, dan juga di surat Fathir ayat 5.

Ketiga ayat tersebut Allah ingatkan kepada manusia jangan sampai menjalani kehidupan dunia dan lupa pada akhirat. Tapi, bukan berarti bahwa untuk mengejar akhirat dan mengabaikan dunia. keliru. 


Sehingga, terkadang kita menyaksikan orang-orang yang memiliki target utama meraih kesenangan di akhirat, lalu berusaha hanya berebut akhirat. Buntutnya, seperti tindakan radikal: bom bunuh diri demi sorga dan bidadari. 

Kesalahan memahami kehidupan dunia dan akhirat inilah dikritik Abdillah Toha dalam bukunya "Buat Apa Beragama? Renungan Memaknai Religiusitas di Tengah Kemordenan" ia mengatakan soal kesejahteraan ekonomi, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kekuatan militer, kreativitas, keindahan seni dan budaya maupun sejenisnya tidak lah menjadi fokus utama bagi orang-orang yang lebih berorientasi akhirat. 

Merujuk pada penegasan di atas, maka benar juga, kata Ade Armando, kita umat Islam mengalami kemunduran dalam dunia pendidikan dan ekonomi lantaran doktrin kehidupan di akhirat begitu kuat tertancap dalam hati. 

Kata Ade Armando bisa dibaca pada mundurnya kekuasaan politik global Islam sejak abad ke-18 hingga runtuhnya tiga kekuatan besar Islam: kerajaan Ustmani di Turki, kerajaan Mughal di India, dan kerajaan Syafawi di Persia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Alam Perjalanan Yang Dilalui Manusia

  Bismillahirrahmanirrahim... Saat ini kita berada di alam dunia, disini kita tumbuh dan berkembang dari mulai kecil, anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua. Secara umum fasenya demikian, namun ada juga yg belum sampai usia tua sudah tiada (meninggal). Alam yang dilalui manusia Dalam perjalanan menuju titik akhir masih sangat panjang. Oleh sebab itu kita harus mempersiapkan bekal kita untuk bertemu dengan Allah Ta'ala yaitu dengan iman dan taqwa. Inilah tahapan Perjalanan Lima alam manusia yg akan dilalui: 1. Alam Ruh: Dikisahkan bahwa Allah menciptakan ruh (QS 38 Shaad : 71-72) sebelum manusia terbentuk jasadnya. Bisa jadi banyak ruh yg diciptakan Allah sebelum ditiupkan kedalam jasad manusia. Sesungguhnya kita, manusia, tidak memiliki pengetahuan tentang ruh (QS 17 AI-Israa' : 85)  2. Alam Janin: Manusia mulai terbentuk secara fisik dalam rahim seorang ibu yg dikatakan berasal dari air mani dan disimpan dalam tempat yg kokoh (rahim) (QS 32 As-Sajdah : 7-8), (QS 23 Al-Mu'mi...